Dia adalah wanita terbaik yang akan selalu dikenang di sejarah
Meski dia tak mebuat sebuah confession di mata pertiwi
Ibu kau pun bagai pelangi..
Pelangi tanpa adanya hujan yang mengawali
Pelangi abadi
Jika kau ingin menyebut seseorang yang paling jahat, itu kau ibu.
Kau akan sangat jahat jikalau kau melupakan entitas bernyawa yang kini menjelma sebagai anakmu
Dari sekian banyak arti kata yang mendefinisikanmu, aku memilihmu sebagai hujan.
Sungguh sangat tidak pas bukan?
Kau yang dimuliakan, kini kusamakan dengan hujan.
Ada satu hal yang tidak bisa dimiliki oleh yang lain.
Saat air menguap membentuk gumpalan awan kelam.
Ku definisikan kau yang tengah mengemban bebanmu sendiri
Lalu awan itu bergerak karena hembuasan angin
Kudefinisikan kau dengan emosi yang melonjak lalu tergerak goyah
Lalu turun butiran air dengan massa dan kecepatan tertentu karena gravitasi bumi
Kulukiskan kau seperti itu lantaran hatimu tersentuh. Apapun kesalahan yang kami buat kau akan tetap menyayangi kami.
Begitu seterusnya...namun ada kalanya kau akan tersendat.
Karena ulah kami.
Bagai padang bunga di gurun pasir.
Meski gerah, dan terik
Kau tetap memberikan senyum teduh kepada kami
Ibu, kata-kata ku tak akan mampu untuk membandingkanmu
Lantunan musik tak akan sanggup untuk menadakanmu
Cahaya matahari tak akan sanggup memudarkan kasih sayangmu
Lalu bisa apa aku untuk membandingkan kemuliaanmu?
